Sebenarnya upaya konseling adalah upaya untuk hidayah irsyad, yakni memberikan bimbingan agar konseli cerdas otaknya sehingga dapat mengatasi problemnya. Dengan bimbingan tersebut, konseli akan menjadi pintar, akan tetapi belum tentu menjadi benar. Oleh karena itu, konselor perlu mampu memfasilitasi agar konseli menjadi pintar dan benar, di mana untuk menjadi benar perlu yang bersangkutan berusaha untuk dapat meraih hidayah taufik dari Tuhan. Tanpa hidayah taufik maka individu menjadi orang pintar tapi tak benar. Orang-orang seperti inilah yang banyak lahir dari proses konseling dengan keterampilan dasar konseling yang terbatas. Maka Buku ini hadir untuk memberikan bahan bacaan yang, insya Allah dapat bermanfaat, yakni agar konselor mampu memfasilitasi orang-orang agar mampu meraih hidayah irsyad dan hidayah taufik. Untuk itulah, maka pada Bab 1 dikupas terlebih dahulu tentang keterbatasan konsep keterampilan dasar yang selama ini digunakan. Dan k Kemudian pada Bab 2 dilahirkanlah Model Utuh Keahlian Dasar Konseling. Disebut dengan keahlian dasar konseling, adalah karena pertama-tama konselor perlu menjadi ahli dalam mengelola hati. Yakni untuk menjadi Ahlullah Ahlull?h (termasuk dalam ?keluarga? Allah) dan ahlul Qur?n Qur?an, dan ahli dalam meneladani para Utusan Tuhan. Kesemua hal tersebut dibahas pada Bab 3 dan Bab 4. Selanjutnya, para konselor perlu cakap dalam mengelola jiwa, di mana hal ini meliputi kecakapan mengeloal mengelola diri pribadi sehingga menjadi kongruen (selaras) dan cakap menerima orang serta dan empatik. Kesemua hal ini dibahas pada Bab 5 dan Bab 6.